Tim peneliti internasional yang terdiri dari para astronom, baru-baru
ini telah melihat apa yang mereka yakini sebagai peristiwa terbentuknya
sebuah planet. Protoplanet yang ditemukan itu seukuran Jupiter, bahkan
mungkin dua hingga tiga kali lebih besar.
Protoplanet itu berada di sekitar 335 tahun cahaya Bumi, yang berada di
dalam Galaksi Bima Sakti. Posisinya tidak terlalu jauh dari kosmik,
sementara Bima Sakti berjarak sekitar 100.000 tahun cahaya.
"Jika temuan ini benar, maka untuk pertama kalinya kami melihat sebuah
planet terbentuk," kata Sascha Quanz, kepala penelitian, yang juga
seorang astronom dari University ETH Zurich di Swiss, The Wall Street
Journal melansir, 5 Maret 2013.
Seperti diketahui, ada dua teori dasar terbentuknya planet. Pertama,
butiran debu kecil berputar-putar dan saling berbenturan di sekitar
bintang induknya, lalu butiran itu menjadi besar dan lebih besar lagi,
kemudian setelah berada di bawah gaya gravitasi, obyek tersebut menjadi
padat.
Setelah ratusan ribu tahun, obyek itu terakumulasi dan cukup untuk
menjadi sebuah planet. Ini adalah teori yang paling mungkin dari
terbentuknya planet di sistem tata surya.
Teori kedua menjelaskan, bahwa ada suatu materi yang mengelilingi sebuah
bintang muda, kemudian tertarik oleh gravitasi bintang muda, dan
perlahan-lahan bertambah massanya. Secara sederhana, berkumpulnya
materi-materi pada suatu tempat, kelak menciptakan sebuah planet dalam
waktu beberapa ribu tahun.
Jika apa yang diamati oleh para peneliti adalah benar planet, maka
temuan ini menjadi observasi astronomi pertama yang menyaksikan
terbentuknya planet.
Protoplanet ini ditemukan peneliti dengan teleskop inframerah resolusi
tinggi yang terletak di Gurun Atamaca, Chili. Awalnya, teleskop canggih
itu menangkap citra bintang muda yang diberi nama HD 100.546, dan
diperkirakan berukuran 2,5 kali matahari.
Perhatian para astronom pun tersedot ke bintang muda itu karena ada
sosok yang terlihat datar di sekitarnya. "Ini indikasi yang baik.
Mungkin ada sesuatu yang tersembunyi dan terbentuk dari sosok yang
tampak datar itu," ujar Quanz.
Belakangan diketahui obyek itu bukanlah bintang muda, melainkan sebuah
protoplanet, yang memerlukan puluhan ribu tahun untuk menjadi besar dan
padat.
Saat ini, para peneliti masih terus mempelajari dan mengumpulkan bukti-bukti bagaimana protoplanet itu berevolusi.
"Kami masih mencari tahu sifat kimia dari sosok datar itu, yang membantu pembentukan obyek tersebut," kata Quanz.